MENU

Sentuhan Teknologi AI Membuat Kelas Belajar Bahasa Arab Lebih Menarik

Sentuhan Teknologi AI Membuat Kelas Belajar Bahasa Arab Lebih Menarik

bintangcendekia.sch.id | PEKANBARU - Salah satu momen menarik dalam pembelajaran Bahasa Arab di SD Islam dan Leadership Bintang Cendekia adalah ketika teknologi kecerdasan buatan (AI) hadir di kelas. Dengan pendekatan joyful learning, suasana belajar pun terasa lebih hidup, interaktif, dan penuh keceriaan.

Momen ini tampak saat bapak Sultan, S.Pd.I, salah satu guru Bahasa Arab di kelas lima sedang mengenalkan kosa kata baru tentang nama-nama hewan. Momen ini bersamaan dengan kegiatan supervisi guru yang berlangsung selama Oktober hingga November 2025. 

Dengan memanfaatkan teknologi AI dalam pembelajaran Bahasa Arab, bapak Sultan membuat pembelajaran lebih interaktif dan gembira. Sebelumnya bapak Sultan mengumpulkan beberapa gambar hewan, hasil dari gambar yang dibuat murid-murid saat belajar di pelajaran seni teater. Kemudian gambar tersebut diubah menjadi gambar bergerak menggunakan teknologi AI. Para murid pun tampak takjub dan senang saat gambar buatan mereka hidup dan bergerak di layar.

Anak-anak tampak lebih antusias, tersenyum, dan terus mengulang kosakata baru dengan semangat. Suasana belajar ini menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Arab bisa dibuat lebih relevan dengan dunia anak-anak.

Kreatifitas ini merupakan bagian dari penerapan konsep Deep Learning yang dikembangkan di SD Islam dan Leadership Bintang Cendekia, pembelajaran yang tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menghidupkan pengalaman belajar yang berkesan dan membentuk karakter murid.

Ustazah Sulis Setiawati, S.Pd selaku supervisor menyaksikan langsung dan mengungkapkan kekagumannya terhadap kreativitas yang dibuat bapak Sultan. 

“Suasana belajar Bahasa Arab terlihat jadi hidup, murid tidak hanya belajar kosakata, tapi juga menghidupkan makna di dalamnya,” ujarnya.

Menurut ustazah Sulis, pada pembelajaran ini, murid tidak hanya menghafal kosakata dalam Bahasa Arab, tetapi juga belajar mengenal nilai-nilai karakter yang terinspirasi dari sifat hewan ciptaan Allah. 

“Bapak Sultan juga mengaitkan karakter hewan-hewan itu dengan pesan moral dan ibrohnya bagi manusia, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna,” tambah ustazah Sulis.

Ustadzah Sulis menambahkan bahwa bapak Sultan jadi contoh nyata bahwa kreativitas guru dan pemanfaatan teknologi dapat bersinergi untuk menanamkan cinta pada bahasa Al-Qur’an dengan cara yang menyenangkan.***

Penulis: Abdul Hamid

KOMENTAR